Jakarta
Pukul 3
Dini Hari
Ku belum masuk ke tempat berlindung
Panggilan tugas memanggil
Jakarta
22 Mei
Hari yang berberda antara semua hari
Untuk dia dan ia
Jua keluarga dia dan keluarga ia
Selamat bertambah umur yang tak dapat ku ucapkan langsung kepada Anda berdua
Semoga semakin dewasa
Semua cita dan impian dapat diwujudkan menjadi nyata
Itu saja
Ya hanya begitu saja
Apa bedanya!
Apa spesialnya!
Untuk itu, khusus untuk dia
Maaf tak ada hadiah dariku
Mungkin kau tak peduli kalau aku ada
Hanya ucapan dari pengecut
Ucapan pengagum rahasia untuk idola
Yang tak dapat langsung kuucapkan
Aku sebal karena aku tak dapat dekat denganmu saat ini
Aku mengagumimu gadis terjutek yang pernah ku temui
Aku cinta kamu gadis berkacamata hitam
Kita memang berbeda jalan
Berbeda tujuan
Berbeda perasaan
Tapi ku harap
Kita kembali bertemu
Di tempat tujuan kita
Tulisanku adalah pengakuan dan pernyataan yang paling jujur dariku. Semoga menjadi penulis yang hebat dengan tulisan terbaik, Aaaamiiiin.
Selasa, 17 Juni 2014
Selasa, 03 Juni 2014
Jakarta, 3 Dini Hari
Jakarta, 3 dini hari
Kantuk belum menenmbus diriku
Perasaan ini berkecamuk
Tak dapat dilukiskan
3 dini hari
Sudah mengantuk tetapi belum terlelap
Perasaan ini ingin ku lepas
Masih tak dapat dituliskan
Pukul 3 Dini Hari
Jiwa ini meronta
Ingin mengeluarkan semua
Jakarta, 3 Dini Hari
Dari sini
Tulisan ini dimulai
Kantuk belum menenmbus diriku
Perasaan ini berkecamuk
Tak dapat dilukiskan
3 dini hari
Sudah mengantuk tetapi belum terlelap
Perasaan ini ingin ku lepas
Masih tak dapat dituliskan
Pukul 3 Dini Hari
Jiwa ini meronta
Ingin mengeluarkan semua
Jakarta, 3 Dini Hari
Dari sini
Tulisan ini dimulai
Minggu, 06 April 2014
The Awakening
Mulai dari bulan Februari, gw cuti nulis dan mempublikasi lagi hasil keresahan gw. Kenapa? Karena gw butuh waktu untuk menyendiri..
Gw menyendiri lama banget, sampai gw hampir lupa cara bersosialisasi. Ya gw sangat membutuhkan hal itu karena menurut gw ada yang salah dengan diri gw. Karena itu, gw kurang yakin dan insting pembunuh (dalam arti positif) yang tak seperti dulu lagi.
Ada apa dengan gw? Pertama, gw kurang yakin dengan apa yang gw jalani saat ini. Itu sangat terasa sampai gw harus memutar balik dan memulai lagi dari awal. Kedua, gw punya 'sesuatu' yang aneh. Gw gak bisa lihat foto yang menurut gw punya kenangan dan nilai yang tak dapat dilupakan, baik itu baik atau buruk (termasuk foto dia(you know well right?)). Terakhir, ada masalah yang belum terselesaikan dan bersifat privacy
So jadi sekarang lagi apa? Jawabannya sedang membangun kembali mimpi-mimpi keluarga yang belum terealisasi menjadi kenyataan dan gw yang akan merealisasikannya. Amiiin
#RiseAboveDoubts #NeverGiveUp #Rebuiltmydream
Gw menyendiri lama banget, sampai gw hampir lupa cara bersosialisasi. Ya gw sangat membutuhkan hal itu karena menurut gw ada yang salah dengan diri gw. Karena itu, gw kurang yakin dan insting pembunuh (dalam arti positif) yang tak seperti dulu lagi.
Ada apa dengan gw? Pertama, gw kurang yakin dengan apa yang gw jalani saat ini. Itu sangat terasa sampai gw harus memutar balik dan memulai lagi dari awal. Kedua, gw punya 'sesuatu' yang aneh. Gw gak bisa lihat foto yang menurut gw punya kenangan dan nilai yang tak dapat dilupakan, baik itu baik atau buruk (termasuk foto dia(you know well right?)). Terakhir, ada masalah yang belum terselesaikan dan bersifat privacy
So jadi sekarang lagi apa? Jawabannya sedang membangun kembali mimpi-mimpi keluarga yang belum terealisasi menjadi kenyataan dan gw yang akan merealisasikannya. Amiiin
#RiseAboveDoubts #NeverGiveUp #Rebuiltmydream
Minggu, 09 Februari 2014
Dia
Sudah lama tidak memposting tulisan di blog ini. Kenapa? Gw lagi dalam keadaan yang tidak mengenakan.
Tak tahu mengapa, setiap gw lihat foto dia, gw merasa langsung down dan stress. Bahkan gw tak berani memandang fotonya. Jika melihat fotonya saja sudah tak berani, apalagi berhadapan dengan dia bahkan berbicara dengannya. Bisa jantungan atau pingsan gw. *benariniserius*
Gw bersyukur tak bertemu dia saat keadaan seperti ini. Tapi, gw ingin ngomong dengannya jujur, hanya berdua dengannya untuk menyatakan perasaan gw saja. Apapun respon dari dia, aku tak peduli. Satu hal, aku ingin dia tahu bahwa ku cinta dan sayang dengannya sebelum gw mungkin tak dapat bertemu dengannya (lagi) dan menghilang dari kehidupan dan lingkungannya.
Mungkin dia sudah tahu, kuharap dia dapat membaca ini dan tahu bahwa gw sangat amat tergila-gila dengannya. Satu lagi, gw sangat senang jika ia menghubungi gw setelah membacanya. Semoga.
Tak tahu mengapa, setiap gw lihat foto dia, gw merasa langsung down dan stress. Bahkan gw tak berani memandang fotonya. Jika melihat fotonya saja sudah tak berani, apalagi berhadapan dengan dia bahkan berbicara dengannya. Bisa jantungan atau pingsan gw. *benariniserius*
Gw bersyukur tak bertemu dia saat keadaan seperti ini. Tapi, gw ingin ngomong dengannya jujur, hanya berdua dengannya untuk menyatakan perasaan gw saja. Apapun respon dari dia, aku tak peduli. Satu hal, aku ingin dia tahu bahwa ku cinta dan sayang dengannya sebelum gw mungkin tak dapat bertemu dengannya (lagi) dan menghilang dari kehidupan dan lingkungannya.
Mungkin dia sudah tahu, kuharap dia dapat membaca ini dan tahu bahwa gw sangat amat tergila-gila dengannya. Satu lagi, gw sangat senang jika ia menghubungi gw setelah membacanya. Semoga.
Rabu, 22 Januari 2014
Lone Fighter
Hidup gw sekarang terdapat pilihan : memperbaiki tetapi tidak mendapat semua atau mengulang semua dari awal. Itulah pilihan yang sebenarnya menjebak. Kenapa? Karena itu tidak diinginkan oleh keluarga gw.
Ya agak miris seorang anak tak didukung keluarganya. Mereka cuma bilang, "Yaudah terserah kamu."
Jadi mau dikata apalagi, gw adalah the lost boy. Tapi, gw lebih senang menjadi lone fighter. Fight for pride. RISE AbOVE DOUBTS.
Untuk kedua orang tuaku yang ku kecewakan
Maaf saya sudah membuat Anda marah, sedih, dan bingung dengan keadaan saya yang tak menentu. Maaf saya tak dapat berterus terang langsung ke kalian tentang hal ini
Untuk orang tuaku yang telah ku bohongi
Maaf aku telah berhenti dari semua kegiatan yang telah kalian ketahui. Aku menyembunyikan semua ini agar kalian dapat menikmati hari dan tenang tanpa masalah. Daripada itu, saya ingin kalian mengurus adik kecil yang dapat menjadi lebih baik dari
Untuk orang tuaku
Maaf anakmu ini membuat kalian sakit. Maaf anakmu ini tidak dapat berterus terang langsung secara lisan. Maaf telah mengecewakan kalian (lagi). Maaf sebesar-besarnya dari anakmu yang kalian bilang 'produk membingungkan', antara kegagalan dan ketidakseimbangan.
Maaf saya sudah membuat Anda marah, sedih, dan bingung dengan keadaan saya yang tak menentu. Maaf saya tak dapat berterus terang langsung ke kalian tentang hal ini
Untuk orang tuaku yang telah ku bohongi
Maaf aku telah berhenti dari semua kegiatan yang telah kalian ketahui. Aku menyembunyikan semua ini agar kalian dapat menikmati hari dan tenang tanpa masalah. Daripada itu, saya ingin kalian mengurus adik kecil yang dapat menjadi lebih baik dari
Untuk orang tuaku
Maaf anakmu ini membuat kalian sakit. Maaf anakmu ini tidak dapat berterus terang langsung secara lisan. Maaf telah mengecewakan kalian (lagi). Maaf sebesar-besarnya dari anakmu yang kalian bilang 'produk membingungkan', antara kegagalan dan ketidakseimbangan.
Selasa, 21 Januari 2014
Sirkuit dan Toko Buku
Kembali mencoba menenangkan diri dan mencari sebuah ketenangan dari masalah yang merundung. Kali ini gw menuju ke sirkuit jalanan di Karawaci. Pitlanenya disulap menjadi komplek parkir dari universitas swasta disana dan start/ finish straightnya ada yang bolong dan agak tak rata. Tak kuat hati tuk melihatnya lagi.
Jadi gw pergi ke bookstore didekat sana dan memesan kopi dan numpang wifi. Walaupun gw di bookstore, gw gak baca bukunya karena kebanyakan bahasa asing. Jujur, gw sangat nyaman membaca buku Indonesia daripada buku luar.
Ketika sedang menikmati kopi dan browsing, pandangan gw terusik dengan segerombolan orang yang usianya gak jauh beda dengan gw. Gw lihat mereka seneng bareng, ketawa bareng, dan sangat dekat satu sama lain. Langsung saja gw tertegun, merenung, dan tersindir melihatnya.
Gw tahu saat ini gw sedang tak ada teman untuk berbagi. Mengapa? Gw berusaha tahu diri dengan keadaan gw yang dalam keadaan tak pantas untuk dihargai saat ini. Sungguh memalukan tetapi akhirnya gw mendapat cambukan terbaik. RISE ABOVE DOUBT!! NEVER GIVE UP!!
Jadi gw pergi ke bookstore didekat sana dan memesan kopi dan numpang wifi. Walaupun gw di bookstore, gw gak baca bukunya karena kebanyakan bahasa asing. Jujur, gw sangat nyaman membaca buku Indonesia daripada buku luar.
Ketika sedang menikmati kopi dan browsing, pandangan gw terusik dengan segerombolan orang yang usianya gak jauh beda dengan gw. Gw lihat mereka seneng bareng, ketawa bareng, dan sangat dekat satu sama lain. Langsung saja gw tertegun, merenung, dan tersindir melihatnya.
Gw tahu saat ini gw sedang tak ada teman untuk berbagi. Mengapa? Gw berusaha tahu diri dengan keadaan gw yang dalam keadaan tak pantas untuk dihargai saat ini. Sungguh memalukan tetapi akhirnya gw mendapat cambukan terbaik. RISE ABOVE DOUBT!! NEVER GIVE UP!!
Senin, 13 Januari 2014
Hidup Tetapi Tidak Hidup
Jakarta Kota, 17 Oktober 2013.
Gw berjalan membunuh kebosanan dan mencoba melihat dengan sudut pandang lain dari diri gw. Hanya gw sendiri menelusuri kota tua ini, tanpa ada teman dibawah terik matahari yang panas.
Gw melihat sebuah ironi, gedung-gedung pencakar langit vs gedung-gedung tua yang kurang terawat, sampah berserakan, dan kali yang memprihatinkan. Sama seperti gw yang terkadang kurang peduli dengan dirinya sendiri, membiarkan masalah berserakan dan kotor.
Banyak orang yang berada dipelataran. Gw memperhatikan dan merenung, apakah arti gw hidup saat ini? Belum ada yang peduli gw ngapain kek mau mati kek, tak suka aktifitas yang gitu-gitu saja, dan sulit menemukan sesuatu yang berharga. Arti hidup gw? Tergantung gw bisa atau tidak mewujudkan cita-cita gw yang gw sudah rancang. Gw berharap ini adalah titik balik gw menuju kehidupan lebih baik.
Hanya itu saja yang dapat gw temukan dalam perjalanan gw kali ini.
Langganan:
Postingan (Atom)