Rabu, 22 Januari 2014

Lone Fighter

Hidup gw sekarang terdapat pilihan : memperbaiki tetapi tidak mendapat semua atau mengulang semua dari awal. Itulah pilihan yang sebenarnya menjebak. Kenapa? Karena itu tidak diinginkan oleh keluarga gw.

Ya agak miris seorang anak tak didukung keluarganya. Mereka cuma bilang, "Yaudah terserah kamu."

Jadi mau dikata apalagi, gw adalah the lost boy. Tapi, gw lebih senang menjadi lone fighter. Fight for pride. RISE AbOVE DOUBTS.

Untuk kedua orang tuaku yang ku kecewakan

Maaf saya sudah membuat Anda marah, sedih, dan bingung dengan keadaan saya yang tak menentu. Maaf saya tak dapat berterus terang langsung ke kalian tentang hal ini

Untuk orang tuaku yang  telah ku bohongi

Maaf aku telah berhenti dari semua kegiatan yang telah kalian ketahui. Aku menyembunyikan semua ini agar kalian dapat menikmati hari dan tenang tanpa masalah. Daripada itu, saya ingin kalian mengurus adik kecil yang dapat menjadi lebih baik dari

Untuk orang tuaku

Maaf anakmu ini membuat kalian sakit. Maaf anakmu ini tidak dapat berterus terang langsung secara lisan. Maaf telah mengecewakan kalian (lagi). Maaf sebesar-besarnya dari anakmu yang kalian bilang 'produk membingungkan', antara kegagalan dan ketidakseimbangan.

Selasa, 21 Januari 2014

Sirkuit dan Toko Buku

Kembali mencoba menenangkan diri dan mencari sebuah ketenangan dari masalah yang merundung. Kali ini gw menuju ke sirkuit jalanan di Karawaci. Pitlanenya disulap menjadi komplek parkir dari universitas swasta disana dan start/ finish straightnya ada yang bolong dan agak tak rata. Tak kuat hati tuk melihatnya lagi.

Jadi gw pergi ke bookstore didekat sana dan memesan kopi dan numpang wifi. Walaupun gw di bookstore, gw gak baca bukunya karena kebanyakan bahasa asing. Jujur, gw sangat nyaman membaca buku Indonesia daripada buku luar.

Ketika sedang menikmati kopi dan browsing, pandangan gw terusik dengan segerombolan orang yang usianya gak jauh beda dengan gw. Gw lihat mereka seneng bareng, ketawa bareng, dan sangat dekat satu sama lain. Langsung saja gw tertegun, merenung, dan tersindir melihatnya.

Gw tahu saat ini gw sedang tak ada teman untuk berbagi. Mengapa? Gw berusaha tahu diri dengan keadaan gw yang dalam keadaan tak pantas untuk dihargai saat ini. Sungguh memalukan tetapi akhirnya gw mendapat cambukan terbaik. RISE ABOVE DOUBT!! NEVER GIVE UP!!

Senin, 13 Januari 2014

Hidup Tetapi Tidak Hidup

Jakarta Kota, 17 Oktober 2013.

Gw berjalan membunuh kebosanan dan mencoba melihat dengan sudut pandang lain dari diri gw. Hanya gw sendiri menelusuri kota tua ini, tanpa ada teman dibawah terik matahari yang panas.

Gw melihat sebuah ironi, gedung-gedung pencakar langit vs gedung-gedung tua yang kurang terawat,  sampah berserakan, dan kali yang memprihatinkan. Sama seperti gw yang terkadang kurang peduli dengan dirinya sendiri, membiarkan masalah berserakan dan kotor.

Banyak orang yang berada dipelataran. Gw memperhatikan dan merenung, apakah arti gw hidup saat ini? Belum ada yang peduli gw ngapain kek mau mati kek, tak suka aktifitas yang gitu-gitu saja, dan sulit menemukan sesuatu yang berharga. Arti hidup gw? Tergantung gw bisa atau tidak mewujudkan cita-cita gw yang gw sudah rancang. Gw berharap ini adalah titik balik gw menuju kehidupan lebih baik.

Hanya itu saja yang dapat gw temukan dalam perjalanan gw kali ini.